BREAKING NEWS

Selasa, 19 September 2017

Jenis-jenis Burung Murai

Jenis murai batu ada bermacam-macam, dan akan kami ulas secara rinci pada postingan kali ini. Burung murai batu kini sudah tidak asing lagi di kalangan kicau mania, karena selain lovebird dan kenari, murai batu telah menjadi salah satu jenis burung kicau yang sangat populer dan penggemarnya sangat banyak sekali. Kebanyakan burung murai batu selalu hadir diikutsertakan dalam even perlombaan burung kicau, dan sering kali masuk katagori kelas paling bergengsi.
gambar murai batu

Murai batu telah menyebar luas di Asia, mulai dari asia selatan yaitu India, Nepal, Srilangka, dan sebagainya, dan di Asia tenggara juga sangat banyak, diantaranya terdapat di negara Malaysia, Thailand, dan termasuk juga Indonesia. Di Indonesia sendiri penyebarannya paling banyak berada di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Di setiap pulau tersebut terdapat beragam jenis murai batu yang memiliki karakter fisik dan suara yang berbeda.

Makanan utama murai batu adalah serangga kecil, cacing, belatung, buah sejenis berry, dan lain-lain. Sedangkan untuk jenisnya, maka jenis murai batu berdasarkan nama wilayahnya, semisal: murai batu Medan, murai batu Nias, murai batu Jawa, dan lain sebagainya.

Berikut adalah beberapa jenis murai batu yang paling populer di Indonesia:

1. Murai batu Medan

murai batu medan
Murai batu medan tentu berasal dari Sumatera, dan burung ini memiliki ciri khusus yaitu ekornya terbilang tipis dan melengkung ke bawah yaitu panjangnya sekitar 27 hingga 30 cm. Volume suaranya sangat keras dan lantang, ditambah lagi burung ini memiliki mental baja yaitu mental pemberani. Memiliki banyak variasi lagu, dan harga untuk bakalannya saja terbilang cukup mahal.

2. Murai batu Nias

murai batu nias
Kalau murai batu yang ini ciri khas nya adalah terletak pada warna ekornya yang secara keseluruhan berwarna hitam pekat. Murai batu nias juga voume suaranya keras dan lantang, serta memiliki mental yang juga kuat. Namun, anehnya murai batu ini minder bila bertemu dnegan murai batu yang memiliki ekor berwarna hitam putih.

3. Murai batu Lampung
murai batu lampung, murai lampung
Murai batu Lampung ekornya lebih pendek dan kaku daripada murai Medan dan Nias, yaitu panjangnya hanya sekitar 12 hingga 18 cm.  Murai ini bila dirawat secara tepat, maka akan memiliki mental yang sangat bagus, karena pada dasarnya murai yang satu ini memiliki daya tempur yang kuat. Untuk karakter suara, maka murai batu Lampung termasuk suka mengulang-ngulang lagu. Jadi, perlu tambahan mastering untuk menutupi kekurangannya. Namun, kelebihan pada murai batu ini adalah memiliki stamina yang kuat, jadi tidak mudah lelah ataupun letih.

4. Murai Batu Aceh
murai batu aceh
Murai batu yang berasal dari pulau Sumatera memang mendominasi, dan kembali kali ini berasal dari Sumatera, khususnya di wilayah Aceh. Burung murai batu Aceh cirinya juga memiliki ekor yang beragam, ada yang pendek dan panjang, yaitu sekitar 19 hingga 30 cm. Memiliki variasi suara yang bermacam-macam, selain itu juga senang ngerol panjang. Tembakan-tembakannya cukup dahsyat, serta daya tempurnya sangat bagus. Sedangkan untuk postur tubuhnya sendiri terbilang mungil.

5. Murai Batu Borneo (Kalimantan)

murai batu kalimantan, murai batu borneo
Murai batu yang populer selanjutnya berasal dari pulau Kalimantan, tepatnya berasal dari wilayah Borneo. Nah, murai batu Borneo ini ekornya cukup pendek, hanya 8 sampai 13 cm saja. Namun, murai batu ini memiliki karakter yang unik, yaitu ketika bertarung, maka selalu membusungkan dadanya seakan-akan petarung sejati. Memiliki sifat yang agresif dan selalu ngotot, sedangkan untuk suaranya sering kali mengulang-ulang, dan agar kurang kristal.

Nama dari masing-masing jenis murai batu pada umumnya memang berdasarkan wilayahnya, seperti: murai batu medan, murai batu borneo, murai batu aceh, dan lain sebagainya. Murai batu di pasaran harganya terbilang cukup mahal, yaitu sekitar 200 ribu hingga 3 juta rupiah.

Demikian artikel yang berbeda dari biasanya, yaitu seputar burung kicau murai batu yang tak kalah populer dengan burung kenari. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan bagi para pembaca, khsuusnya kicau mania yang penasaran atau ingin tahu informasi seputar murai batu.



















Sumber: http://www.budidayakenari.com

Burung Parkit Australia (Cockatiel, Falk)

Burung parkit Australia merupakan salah satu jenis paruh bengkok yang popular akhir-akhir ini. Bukan karena suara dan bulu burungnya yang unik, burung ini juga memiliki perbedaan yang mencolok jika dibandingkan dengan jenis burung parkit lain. Selain ukuran tubuh yang besar, burung ini juga memiliki ciri ciri yang mudah dipahami dengan jambul yang lucu. Tak heran jika parkit Australia kini banyak dikoleksi oleh penggemar burung dari berbagai pelosok negeri.

Di beberapa daerah, banyak juga orang yang menyebutnya dengan burung palek, burung falk atau burung cockatiel. Ya, di negeri asalnya, burung ini pun memiliki beragam julukan lain. Di alam liar, burung palek dikenal dengan burung sosial yang gemar berkumpul dan terbang bersama kelompoknya. Sebagai hewan yang tidak suka menyendiri, disarankan bagi anda untuk memelihara minimal 2 ekor burung parkit Australia agar tidak kesepian. Burung falk yang kesepian dapat merasa stress dan memiliki rentang hidup yang pendek. Stress pada burung cockatiel dapat membuatnya mudah sakit dan akhirnya mati.

Pada beberapa kasus, burung cockatiel yang stress tidak mau makan. Bahkan menabrakan diri ke sangkar hingga cedera. Ini merupakan cara burung falk mengekspresikan perasaannya jika ia merasa kesepian. Namun hal ini ternyata dapat dimanfaatkan oleh anda jika ingin menjinakkan burung cockatiel.  Saat kesepian, burung cockatiel membutuhkan kehadiran anda, semakin sering diajak bercengkerama maka semakin cepat burung parkit Australia jinak di tangan. 




Jika burung palek sudah jinak, maka ia akan sangat setia kepada pemiliknya. Bahkan parkit Australia juga bisa dilatih untuk melakukan beberapa trik, seperti Fly to Me, Free Fly dan berbagai trik burung parkit lain. 

Untuk mendapatkan burung ini, anda bisa mencari di pasar tradisional atau langsung datang ke orang yang melakukan ternak parkit Australia. Di pasar burung Depok, Solo dan di pasar burung Jogjakarta, harga parkit Australia berkisar antara Rp 800.000,- per ekor dan Rp 450.000,- untuk harga anakan parkit Australia. Harga tersebut merupakan harga parkit Australia standar untuk warna kuning, ada beberapa jenis parkit Australia yang memiliki mutasi warna yang unik dan berbeda. Tentu saja, harga burung tersebut pun berbeda tergantung umur, tingkat jinak tidaknya burung tersebut, dan juga mutasi warna. 

Cara Merawat Parkit Australia, Falk atau Cockatiel


Jika anda memiliki burung parkit Australi, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan kesehatan burung falk. Perlu diketahui bahwa parkit Australia merupakan jenis burung yang suka kebersihan. Burung ini pun rentan terhadap penyaki dan bakteri yang dapat melemahkan sistem tubuhnya. Untuk itu, perhatikan beberapa hal dalam cara merawat burung parkit Australia yang benar agar dapat hidup lama dan dapat dilatih. 

Kandang

Ukuran kandang harus besar karena burung parkit ini memiliki tubuh bongsor. Disarankan untuk memilih kandang kotak atau persegi panjang dengan ukuran 40x30x60 cm. Kandang yang besar akan membuat burung cockatiel leluasa dalam bergerak dan merentangkan sayap. Akan lebih baik jika anda memiliki ukuran kandang yang lebih besar daripada kandang persegi karena semakin besar kandang burung parkit Australia maka semakin minim resiko cedera yang dihadapi. Kandang yang besar juga dapat meminimalisir tingkat stress burung.

Selain ukuran kandang, kebersihan kandang juga harus dijaga. Kotoran burung mengandung bakteri dan kuman yang berbahaya jika kembali dikonsumsi burung. Pastikan wadah makan dan minum ada di tempat yang tinggi agar tidak terkena kotoran burung. Di bawah sangkar, letakkan koran bekas agar kotoran burung yang basah dapat meresap dan cepat kering. 

Bersihkan kandang burung setiap pagi atau sore hari. Hanya dengan membersihkan kandang secara rutin, maka anda sudah bisa merawat burung parkit Australia dengan baik dan benar.

Makanan burung Falk

Untuk makanan burung cockatiel sama dengan burung parkit lokal atau parkit Holland. Cukup sediakan millet putih secukupnya dan ganti tempat minum burung secara rutin agar tidak tumbuh lumut atau bakteri lain. Perlu diketahui bahwa tubuh parkit Australia rentan terhadap bibit penyakit. Oleh karena itu, berikan asupan nutrisi dan vitamin burung yang dapat menjaga kesehatan parkit Australia. Silahkan gunakan vitamin burung sesuai dosis agar burung tetap sehat.

Untuk makanan tambahan, anda dapat memberikan beberapa sayuran hijau seperti brokoli, kecambah, sawi putih, kubis, jagung manis, buah apel dan papaya. Jangan pernah memberikan buah Alpukat pada cockatiel karena dapat mengganggu pencernaannya. Berikan makanan millet dan sayur secara bergantian agar burung tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Dengan demikian, parkit Australia memiliki gizi yang cukup dan tetap sehat. 

Mandikan Burung secara Rutin

Memandikan burung cockactiel memang diperlukan, tapi tidak perlu terlalu sering. Mandikan burung falk secara rutin, maksimal 1 minggu sekali agar bulu burung tetep bersih dan indah. Burung ini memiliki minyak alami yang dapat menjaga kelembapan dan kecerahan bulu burung. Jika terlalu sering dimandikan, warna asli bulu burung dapat luntur karena minyak alami tersebut terkikis oleh air. 

Jangan lupa untuk menjemur burung parkit Australia setelah dimandikan agar cepat kering. Waktu yang tepat untuk memandikan burung palek adalah saat siang hari, antara pukul 10 pagi hingga 12 siang dimana cuaca tidak terlalu panas. Cukup jemur 10 menit hingga bulu terlihat kusut karena panas matahari dapat membuat burung stress.

Masalah dan Penyakit Burung Parkit Australia


Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan saat merawat parkit Australia. Pertama adalah masalah burung falk yang cukup kompleks. Masalah pencernaan, jamur kulit, bulu burung yang rontok, sayap burung cockatiel patah, dan berbagai cedera lain yang kerap dialami oleh parkit Australia. Masalah burung cockatiel lainnya adalah stress berkepanjangan. Ini merupakan hal yang berbahaya ciri ciri parkit Australia yang sakitsulit untuk dipahami. Diperlukan pengamatan khusus dan ketelitian dalam memahami ciri burung cockatiel yang sakit. 

Di habitat aslinya, burung parkit Australia yang sakit tidak memperlihatkan tanda khusus karena memiliki naluri alami untuk tetap terlihat sehat saat sedang bersama kelompoknya. Parkit Australia yang terlihat sakit akan diincar oleh predator alami sehingga mereka cenderung berusaha untuk tidak memperlihatkan bahwa mereka sedang sakit atau mengalami masalah tertentu. Hal ini pun tertanam dalam sifat burung parkit Australia, yang suka berlagak tetap sehat meski sebenarnya sedang sakit. 

Merawat parkit Australia dengan benar dapat memberikan banyak keuntungan bagi pemilik. Selain memiliki rentang hidup yang bisa mencapai 20 tahun, burung falk pun lama kelamaan bisa mengenali pemiliknya yang rutin memberinya makan. Akhirnya, anda akan lebih mudah dalam menjinakkan burung cockatiel dewasa atau pun yang masih anakan. 











Sumber: http://hewanrumahan.blogspot.com
 
Copyright © 2014 Nernak Lele Powered By Blogger.